Tahukah anda dengan buah tomat. Buah tomat merupakan tumbuhan siklus
hidup singkat, yang dapat hidup mencapai tinggi 1-3 meter dengan umur
sekitar 4 bulan. Buah tomat sangat bermanfaat untuk tubuh karena
mengandung vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
kesehatan tubuh.
Buah tomat banyak kandungan karbohidrat, protein, lemak dan kalori. Buah
tomat dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan sayuran, bumbu masak, buah
meja, penambah nafsu makan dan minuman serta bahan kosmetik dan
obat-obatan.
Budidaya tanaman tomat di Indonesia memang harus dikembangkan dan dilstarikan. PT Natural Nusantara Indonesia berupa membantu para pembudidaya tanaman tomat guna peningkatan produksi secara kaulitas dan kuantitas. Blogiztic.net juga ikut mengupas bagaimana cara budidaya tanaman tomat yang benar sebagai berikut.
Syarat budidaya tanaman
Budidaya tomat dapat dilakukan dari ketinggian 0-1.250 mdpl, dan tumbuh
optimal di dataran tinggi lebih dari 750 mdpl, sesuai dengan
jenis/varietas yang diusahakan dg suhu siang hari 24°C dan malam hari
antara 15°C-20°C. Pada temperatur tinggi (diatas 32°C) warna buah tomat
cenderung kuning, sedangkan pada temperatur yang tidak tetap (tidak
stabil) warna buah tidak merata. Temperatur ideal antara 24 °C – 28°C.
Curah hujan antara 750-125 mm/tahun, dengan irigasi yang baik.
Persemaian tanaman
Bibit Tomat yang akan ditanam diperoleh dengan menyemai benih tomat
bersemaian. Tempat persemaian sebaiknya diberi naungan atap plastik
bening agar lubang tanam 1 bibit tanaman tomat setelah benih
berjecambah,tutup plastik atau daun pisang dibuka dan dipelihara selama
lebih kurang 1 minggu. Setelah itu apabila dimungkinkan dilakukan
pembumbungan menggunakan daun pisang dan dipelihara masih pada tempat
bersemaian 2-3 minggu sebelum dipindahkan kelapangan.
Penyiapan lahan
Lahan yang akan ditanami tanaman tomat diusahakan bukan bekas tanaman
sefamili seperti kentang, bedengan dengan lebar 110 -120 cm, tinggi 50 –
60 cm, dan j arak antar bedengan 50 – 60 cm, pupuk kandang matang
sebanyak 10 – 20 ton/ha yang dicampur dengan tanah secara merata.
Pemupukan tanaman
- Komposisikan pupuk dengan campuran berupa pupuk dasar 4kg Urea/ZA +
7,5 kg TSP + 4 kg KCL per 1000m2 pada permukaan bedengan, lalu aduk dan
campur dengan tanah
- Pupuk kedua, Anda bisa memakai Pupuk Majemuk NPK (15-5-15) dengan
dosis +/- 20kg/1000M2, selanjutnya aduk dan campur dengan tanah
- Setelah diberi pupuk, siramkan diatasnya dengan pupuk Super Nasa
dengan dosis +/- 1-2 botol/1000 m2) . Pada setiap gembor volume 10lt
diberikan 1 sendok peres makan super nasa untuk kemudian disiram pada 10
meter bedengan.
- Jika tanah yang sudah digemburkan tadi sudah melewati 1 minggu
penanaman, sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk
kandang, sebarkan merata di atas bedengan pada sore harinya
- Jika Anda memakai Mulsa yang berbentuk plastik, tutup bedengan pada siang harinya
- Lalu biarkan 5-7 hari sebelum masa tanam
Pemasangan mulsa plastik hitam perak (MPHP)
Beberapa keuntungan penggunaan mulsa plastik yaitu :
- Mengurangi fluktuasi suhu tanah.
- Mengurangi evaporasi tanah, sehingga kelembaban tanah dapat dipertahankan.
- Mengurangi kerusakan (erosi) tanah karena air hujan.
- Menekan pertumbuhan gulma, mengurangi pencucian hara terutama Nitrogen dan meningkatkan aktivitas mikrobiologi tanah.
- Mengurangi serangan hama pengisap (Thrips, tungau dan kutu daun) dan penyakit tular tanah (rebah kecambah dan akar bengkak).
Pemasangan turus
Pemasangan turus dimaksudkan agar tanaman dapat tumbuh tegak, mengurangi
kerusakan fisik tanaman, memperbaiki pertumbuhan daun dan tunas serta
mempermudah penyemprotan pestisida dan pemupukan.
Pemangkasan cabang
Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil buah tomat adalah dengan cara
pemangkasan. Pemangkasan cabang dengan meninggalkan satu cabang utama
per tanaman akan menghasilkan buah tomat dengan diameter yang lebih
besar dibandingkan dengan tanpa pemangkasan. Jumlah cabang yang harus
dipertahankan per tanaman tergantung pada kultivar yang ditanam. Tanaman
tomat memerlukan air dalam jumlah yang banyak untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Semakin sering frekuensi pemberian air semakin baik
pula sifat fisik buah tomat yang dihasilkan.
Ciri dan umur panen
Pemetikan buah tomat dapat dilakukan pada tanaman yang telah berumur
60-100 hari setelah tanam tergantung pada varietasnya. Kriteria masak
petik yang optimal dapat dilihat dari warna kulit buah, ukuran buah,
keadaan daun tanaman dan batang tanaman, yakni sebagai berikut:
- kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.
- bagian tepi daun tua telah mengering.
- batang tanaman menguning/mengering.
Waktu pemetikan tomat
Waktu pemetikan (pagi, siang, sore) juga berpengaruh pada kualitas yang
dipanen. Saat pemetikan buah tomat yang baik adalah pada pagi atau sore
hari dan keadaan cuaca cerah. Pemetikan yang dilakukan pada siang hari
dari segi teknis kurang menguntungkan karena pada siang hari proses
fotosintesis masih berlangsung sehingga mengurangi zat-zat gizi yang
terkandung. Disamping itu, keadaan cuaca yang panas di siang hari dapat
meningkatkan temperatur dalam buah tomat sehingga dapat mempercepat
proses transpirasi (penguapan air) dalam buah. Keadaan ini dapat dapat
menyebabkan daya simpan buah tomat menjadi lebih pendek.
Cara pemanenan buah tomat
Cara memetik buah tomat cukup dilakukan dengan memuntir buah secara
hati-hati hingga tangkai buah terputus. Pemutiran buah harus dilakukan
satu per satu dan dipilih buah yang sudah matang. Selanjutnya, buah
tomat yang sudah terpetik dapat langsung dimasukkan ke dalam keranjang
untuk dikumpulkan di tempat penampungan. Tempat penampungan hasil panen
tomat hendaknya dipersiapkan di tempat yang teduh atau dapat dibuatkan
tenda di dalam kebun.
Periode panen buah tomat
Pemetikan buah tomat tidak dapat dilakukan sampai 10 kali pemetikan
karena masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah
tomat dapat dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat
habis terpetik.
0 komentar:
Posting Komentar